PT APAAJA adalah perusahaan IT berfokus pada penyediaan produk , layanan dan solusi TI, perusahaan ini menyediakan berbagai solusi dan layanan TI , Hardware & Sistem Infrastruktur perangkat lunak , integrasi sistem, Structured Cabling , LAN / WAN Desain dan Implementasi , Software Akuisisi , Pemeliharaan, Pelatihan , Konsultasi dan Pengembangan Aplikasi. PT APAAJA Merupakan sebuah vendor IT , yang memiliki pengakuan atas keahlian masing-masing di hampir setiap aspek bisnis jaringan, termasuk:
1. Desain dan Perencanaan
2. layanan profesional
3. implementasi
4. Pemeliharaan dan Pasca layanan penjualan
5. Dokumentasi
2. layanan profesional
3. implementasi
4. Pemeliharaan dan Pasca layanan penjualan
5. Dokumentasi
Untuk tetap kompetitif , perusahaan jaringan global yang
menggunakan teknologi informasi (TI) lebih strategis . PT APAAJA membantu
pelanggan dalam menggunakan jaringan sebagai alat utama untuk mencapai ' tujuan
bisnis , seperti pendapatan agresif memaksimalkan , pelanggan memuaskan pelanggan kebutuhan , dan sistem bisnis skala lebih efektif dan efisien .
PT APAAJA melayani costumer dari kompetensi :
1. IT/IS Planning (IT System Blue Print / Design)
2. Network Systems Design & Planning
3. IT Organization setup
4. Disaster Recovery Planning & Design
5. Implementation of Network Systems
6. Project Management
7. Maintenance Service Contract
8. Troubleshooting services
9. Network Health Check
10. Training
1. IT/IS Planning (IT System Blue Print / Design)
2. Network Systems Design & Planning
3. IT Organization setup
4. Disaster Recovery Planning & Design
5. Implementation of Network Systems
6. Project Management
7. Maintenance Service Contract
8. Troubleshooting services
9. Network Health Check
10. Training
RICH PICTURE
Rich Pictures adalah sebuah gambaran
yang digunakan untuk presentasi yang
dapat menunjukan permasalahan yang
muncul, konflik yang ada serta
kepentingan dari tiap-tiap bagian (Flood and Jackson ,1991). Rich Picture menggambarkan
suatu masalah yang terjadi pada suatu perusahaan secara detail sehingga orang
yang melihat gambar tersebut dapat mengerti arti penggambaran dari Rich Picture.
Pada
Gambar menejelaskan alur proses bisnis
yang di lakukan oleh PT APAAJA, dalam alur RICH picture di atas terdapat beberapa
permasalahan yang timbul Karena belum adanya
aplikasi teknologi informasi yang berujaun untuk dapat diakses kapan
saja dan dimana saja, relevan dan singkat oleh suatu pemimpinnya yaitu direktur
PT APAAJA.
Dengan
permasalah di atas kita sebagai sistem analis dapat membuat suatu aplikasi
sistem informasi yang bertujuan untuk menyediakan
informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan laporan penjualan, laporan
pembelian jasa, managemen projek dan tujuan lain yang diinginkan manajemen. Serta
dapat menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian,
pengevaluasian, dan perbaikan bisni proses PT APAAJA, dan yang lebih utama
adalah menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan yang dilakukan oleh
kepala perusahaan atau yang disebut direktur perusahaan. Olehkarena
itu untuk merancang suatu aplikasi yang di maksud kita sebagai sistem analis
harus melalui beberapa tahapan perencanaan termasuk membuat DFD (Data Flow Diagram).
DFD (Data Flow Diagram)
Menurut
Whitten, “Data Flow Diagram (DFD) is a
tool that depicts the flow of data through a system and the work or processing
performed by that system” , dapat diartikan sebagai DFD adalah sebuah alat yang menggambarkan aliran data sampai sebuah
sistem selesai dan kerja atau proses dan dilakukan dalam sistem tersebut.
Menurut Whitten,“External agents define a person, an organization unit, another system or another organization that lies outside to scope of the project but that interacts with the system being studied”, dapat diartikan sebagai external agent mendefinisikan orang, sebuah unit organisasi, sistem lain atau organisasi lain yang berada di luar sistem projek tetapi yang mempengaruhi kerja sistem.
2. Process
Menurut Whitten, proses adalah penyelenggaraan kerja atau jawaban, datangnya aliran data atau kondisinya. Menurut Whitten, ada beberapa bentuk proses diantaranya :
a. Bentuk Gane dan Sarso
b. Bentuk DeMarco/Yourdon
c. Bentuk SSADM/IDEFO
3.Data stores
Data stores adalah tempat penyimpanan data. Menurut Whitten, ada beberapa bentuk data stores diantaranya:
a. Bentuk Gane dan Sarso
b.Bentuk DeMarco/Yourdon
c. Bentuk SSADM/IDEFO
4. Data flow
Data flow dapat diartikan sebagai merepresentasikan sebuah input ke dalam sebuah proses atau output dari data (atau informasi) dari sebuah proses.
Level ini terdapat sebuah proses yang berada di posisi pusat.
2. Level 1 (Diagram Nol) Level ini merupakan sebuah proses yang terdapat di level nol yang dipacahkan menjadi beberapa proses lainnya.
3. Level 2 (Diagram Rinci)
A. Empat Komponen DFD
1.External agentMenurut Whitten,“External agents define a person, an organization unit, another system or another organization that lies outside to scope of the project but that interacts with the system being studied”, dapat diartikan sebagai external agent mendefinisikan orang, sebuah unit organisasi, sistem lain atau organisasi lain yang berada di luar sistem projek tetapi yang mempengaruhi kerja sistem.
2. Process
Menurut Whitten, proses adalah penyelenggaraan kerja atau jawaban, datangnya aliran data atau kondisinya. Menurut Whitten, ada beberapa bentuk proses diantaranya :
a. Bentuk Gane dan Sarso
b. Bentuk DeMarco/Yourdon
c. Bentuk SSADM/IDEFO
3.Data stores
Data stores adalah tempat penyimpanan data. Menurut Whitten, ada beberapa bentuk data stores diantaranya:
a. Bentuk Gane dan Sarso
b.Bentuk DeMarco/Yourdon
c. Bentuk SSADM/IDEFO
4. Data flow
Data flow dapat diartikan sebagai merepresentasikan sebuah input ke dalam sebuah proses atau output dari data (atau informasi) dari sebuah proses.
B. Jenis-jenis DFD
1. Level 0 (Diagram konteks)Level ini terdapat sebuah proses yang berada di posisi pusat.
2. Level 1 (Diagram Nol) Level ini merupakan sebuah proses yang terdapat di level nol yang dipacahkan menjadi beberapa proses lainnya.
3. Level 2 (Diagram Rinci)
Pada level ini merupakan diagram yang merincikan diagram dari level 1. Tanda ‘*’ digunakahanya jika proses tersebut tidak bisa dirincikan lagi. Contoh : 2.0*, artinya proses level rendah tidak bisa ririncikan lagi. Dan Penomoran yang dilakukan berdasarkan urutan proses.
SOLUSI DFD PT APAJA